Jakarta – Polda Jabar terus melakukan penyelidikan dan perburuan terhadap tiga pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Vina Dewi Arsita di Cirebon pada 2016. Polisi berjanji akan melakukan segala upaya untuk menangkap tiga buron, dan menghukumnya dengan hukuman setimpal perbuatan kejinya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Jules Abraham Abast, menjelaskan kasus ini awalnya ditangani oleh Polres Cirebon Kota berdasarkan laporan pada Agustus 2016. Karena kasus ini dianggap menonjol, sehingga dilimpahkan ke Polda Jabar yang kemudian melakukan penyelidikan hingga November.
“Jadi September (pelimpahan kasus) diterima, September akhir, jadi Oktober dan November diproses sidik selanjutnya,” terangnya, Selasa (14/5/2024).
Dikatakan Kombes Abaast, Polda Jabar berhasil menyelesaikan penyidikan hingga dilimpahkan ke Kejaksaan hingga bergulir di Pengadilan. Dari hasil penyidikan, polisi menetapkan 11 tersangka
Dari 11 tersangka, yang melalui proses pengadilan hanya 8 tersangka. Adapun 3 tersangka masih dalam proses pencarian alias DPO, yakni Andi, Dani, dan Egi alias Perong.
Spekulasi kini mulai bermunculan. Ada pihak-pihak yang mengaitkan ketiga DPO tersebut sengaja disembunyikan oleh pihak kepolisian. Bahkan ada yang menuduh ketiga DPO merupakan anak dari anggota polisi.
Kombes Abaast membantah kabar tersebut. Dirinya menegaskan bahwa hasil pemeriksaan penyidikan, baik di Polres Cirebon Kota, Polda Jabar, maupun di persidangan, tidak ada yang menyebutkan bahwa identitas ketiga DPO merupakan keluarga atau anak anggota kepolisian. Bahkan pacar dari Vina, Eki, juga menjadi korban kebrutalan geng motor.
“Jadi kami harap kalau ada berita-berita yang mengaitkan, mengatakan bahwa identitas yang bersangkutan sudah diketahui, sudah disembunyikan oleh pihak kepolisian, itu tidak benar,” tegasnya.
Tanggapan Keluarga Korban
Tragedi yang menimpa Vina di Cirebon telah menyentak hati banyak pihak, khususnya keluarga korban yang hingga kini masih terus mencari keadilan. Tanggapan keluarga terhadap penanganan kasus ini oleh pihak berwenang terasa luar biasa berat, namun mereka berusaha tetap tegar menghadapi proses hukum yang sedang bergulir.
Melihat dari tanyangan youtube curhat bang denny sumargo, keluarga korban vina mengungkap isi hati mereka terkait kasus yang menimpa buah hatinya.
Perasaan Keluarga Korban: Sebagaimana diungkapkan oleh keluarga, ada rasa kehilangan yang mendalam serta kekhawatiran akan adanya keadilan yang tertunda. Kesedihan mereka diperparah dengan berbagai isu liar yang berkembang, termasuk isu yang menyebutkan salah satu pembunuh Vina adalah anak dari anggota polisi.
Harapan Keluarga Korban: Keluarga Vina berharap kasus ini diusut tuntas dan pelaku pembunuhan mendapat hukuman yang setimpal. Mereka menantikan kebijakan yang transparan dari pihak kepolisian, terutama terkait dengan pelaku DPO yang belum juga tertangkap.
Dukungan Publik: Publik telah menunjukkan solidaritas mereka terhadap Vina dan keluarganya. Dukungan moral serta gerakan sosial yang terus berlangsung menjadi bukti keterlibatan masyarakat dalam menuntut keadilan. Berbagai kampanye dan tagar di media sosial turut memperkuat suara ini demi memastikan kasus ini terus mendapatkan perhatian.
Hal ini tentu membuat pihak berwenang untuk merespons dengan tindakan yang konkrit dan cepat. Transparansi, kecepatan, dan ketepatan dalam penanganan kasus adalah kunci utama bagi keluarga dan masyarakat untuk merasakan adanya keadilan yang benar-benar diwujudkan. Kasus Vina Cirebon bukan hanya tentang memecahkan misteri pembunuhan yang tragis, namun juga tentang integritas sistem keadilan yang menjadi sorotan.