Jakarta – Memperingati Hari Jadi ke-76 Polisi Wanita Republik Indonesia (Polwan), Kombes Pol. DR. Rita Wulandari Wibowo, S.I.K., M.H. menegaskan pentingnya komitmen tegas dalam perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, sesuai dengan arahan strategis dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tahun ini, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Polwan mempromosikan peningkatan kepedulian serta perlakuan yang lebih presisi terhadap isu-isu sensitif seperti kekerasan berbasis gender, termasuk memperjuangkan pelestarian hak-hak perempuan dan pemberdayaan Polisi Wanita Indonesia.
“Kami turut mengucapkan Dirgahayu Polisi Wanita Indonesia ke-76. Semoga semakin presisi untuk memberikan arti sebagai pengabdian terbaik pada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Kombes Pol. Rita, pada hari Kamis. Ia menekankan bahwa perayaan ini adalah “momentum yang sangat tepat khususnya bagi polisi wanita untuk menguatkan peran, dedikasi, dan pengabdian dan komitmennya bersama-sama stakeholder terkait dan seluruh masyarakat mewujudkan perlindungan bagi kaum rentan dari kekerasan berbasis gender melalui kegiatan penegakan hukum oleh Polri.”
Mengusung tema ‘Penguatan Polwan Presisi pada Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak, serta Pemberantasan Perdagangan Orang, yang Akan Menanggulangi Kekerasan Berbasis Gender yang Inklusif’, HUT Polwan tahun ini semakin mempertegas arah dan dedikasi polisi wanita dalam penegak hukum dan perlindungan terhadap kelompok yang rentan. Hal ini muncul sebagai langkah lanjutan setelah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo membentuk Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO), yang selaras dengan agenda nasional dan regulasi yang ada.
Kombes Pol. Rita juga mengungkapkan rasa terima kasinya kepada Kapolri atas dukungan dan apresiasi yang diberikan kepada para penyidik PPA. “Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolri yang telah memberikan apresiasi kepada para penyidik PPA dan mengimplementasikan pengarusutamaan gender di lingkungan polri dengan memberikan kesempatan kepada para polwan untuk mengemban karir melalui partisipasi dan kepemimpinan perempuan pada jajaran direktorat yang khusus menangani kasus kekerasan berbasis gender,” jelas Kombes Pol. Rita.
Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak di bawah kepemimpinan Brigjen Pol. Dra. Desy Andriani, memprioritaskan penegakan hukum serta perlindungan kepada korban kekerasan terhadap anak dan perempuan, seiring dengan strategi Presisi Polwan yang gencar dilaksanakan. Kesetaraan gender dalam kepolisian menjadi tonggak penting, terutama dalam melawan praktik perdagangan orang.
Adapun tonggak hukum yang menjadi dasar pelaksanaan tugas ini adalah Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional dan Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Polri. Ke depannya, komitmen Polri melawan kekerasan berbasis gender diharapkan semakin kokoh dengan kebijakan dan program yang bertumpu pada perlindungan hak-hak perempuan dan anak serta kegiatan Polwan yang melindungi dan memberdayakan perempuan dalam setiap aspek kehidupan.