Site icon polwanterkini.com

Polisi Istimewa: Pelindung Bangsa yang Mengilhami Lahirnya Hari Juang Polri

Polisi Istimewa

Polisi Istimewa | Sumber : Kompas.id

Hari Juang Polri, yang dirayakan setiap tahun, merupakan peringatan penting bagi Korps Kepolisian Republik Indonesia. Hari ini bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi momen refleksi untuk mengingat sejarah panjang perjuangan Polri, khususnya peran Polisi Istimewa, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dalam memperingati Hari Juang Polri, kita mengingat kisah heroik Polisi Istimewa, sebuah unit yang dibentuk saat masa penjajahan, yang kemudian turut berperan dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai) dibentuk pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Unit ini awalnya didirikan oleh Jepang sebagai bagian dari sistem kepolisian yang bertugas menjaga ketertiban dan menjalankan fungsi keamanan di wilayah yang mereka kuasai. 

Namun, ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada bulan Agustus 1945, situasi di Indonesia berubah drastis. Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945 menandai lahirnya Republik Indonesia, tetapi perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan baru saja dimulai.

Pada saat itu, Indonesia tidak hanya menghadapi ancaman dari pasukan Belanda yang berusaha merebut kembali kekuasaannya, tetapi juga dari tentara Sekutu yang bertugas melucuti senjata Jepang. Di tengah situasi yang kacau ini, Polisi Istimewa menjadi salah satu unit yang memutuskan untuk berdiri di pihak Republik Indonesia.

Jasin, seorang Inspektur Polisi Tingkat Satu, memproklamasikan berdirinya Polisi Republik Indonesia pada 21 Agustus 1945 di Surabaya. Dengan demikian, Polisi Istimewa bertransformasi dari unit kepolisian yang bekerja di bawah kendali Jepang menjadi bagian penting dari kekuatan Republik Indonesia yang merdeka.

M Jasin dan rekan-rekannya menyadari bahwa Indonesia akan menghadapi banyak tantangan, terutama dari kekuatan asing yang berusaha merebut kembali wilayah mereka. Oleh karena itu, Polisi Istimewa, yang telah dilatih dan dipersenjatai dengan baik oleh Jepang, mengambil peran aktif dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peran polisi sering kali dianggap hanya sebatas penjaga ketertiban dan keamanan. Namun, dalam fase awal kemerdekaan, Polisi Istimewa memainkan peran yang jauh lebih besar. Mereka tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga ikut berperang di medan pertempuran melawan pasukan asing yang berusaha menguasai kembali Indonesia.

Salah satu peristiwa paling heroik yang melibatkan Polisi Istimewa adalah Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Pada saat itu, pasukan Inggris yang tergabung dalam Sekutu tiba di Surabaya dengan tujuan untuk melucuti senjata Jepang. 

Namun, kedatangan pasukan Inggris ini juga diikuti oleh kehadiran NICA (Nederlandsch-Indische Civiele Administratie), yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Rakyat Surabaya, termasuk Polisi Istimewa, tidak tinggal diam. Mereka menolak kehadiran pasukan asing ini dan mempersiapkan diri untuk pertempuran.

Pertempuran yang berlangsung ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Polisi Istimewa berada di garis depan, bersama dengan rakyat dan tentara Indonesia, melawan pasukan Inggris yang bersenjata lengkap. 

Meskipun pada akhirnya pasukan Indonesia terpaksa mundur karena kekuatan militer Sekutu yang jauh lebih besar, keberanian yang ditunjukkan oleh Polisi Istimewa dan pejuang lainnya di Surabaya menjadi simbol perlawanan yang menginspirasi seluruh bangsa.

Dalam pertempuran ini, Polisi Istimewa tidak hanya menunjukkan keberanian di medan perang, tetapi juga kemampuan mereka dalam taktik militer. Berbekal pelatihan yang mereka terima dari Jepang, Polisi Istimewa mampu bertahan dalam pertempuran yang berlangsung selama beberapa minggu, meskipun mereka kekurangan persenjataan modern dibandingkan dengan pasukan NICA.

Komjen Pol Purn Arif Wachjunadi untuk Hari Juang Polri

Dua buku karyanya yang berjudul Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Jejak Sejarah Perjuangan Polri dan Hari Juang Polri, merupakan hasil penelitian selama 14 tahun, juga menjadi saksi penting dari kontribusi intelektualnya dalam menggali jejak sejarah dan lahirnya Hari Juang Polri.

Dengan tekadnya, Arif Wachjunadi berhasil memperjuangkan Hari Juang Polri sebagai penghargaan terhadap kontribusi Polri dalam sejarah perjuangan bangsa.

Upaya ini tidak hanya mengenang jasa senior Polri, seperti peran Polisi Istimewa dalam mempertahankan kemerdekaan, tetapi juga memotivasi generasi muda Polri untuk terus mengemban nilai-nilai perjuangan.

Pada acara peringatan pertama di Surabaya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Hari Juang Polri merupakan warisan penting yang lahir dari hasil dedikasi Wachjunadi.

Buku karya Wachjunadi, seperti Pearl Harbor Hiroshima Nagasaki Jejak Sejarah Perjuangan Polri dan Hari Juang Polri, menjadi bukti dari komitmennya dalam memperjuangkan sejarah Polri.

Dengan Hari Juang Polri, institusi Polri kini memiliki momentum baru untuk terus menjaga soliditas dan semangat dalam melayani masyarakat. Wachjunadi telah meletakkan landasan penting yang akan terus menginspirasi perjalanan Polri ke depannya.

Melalui Hari Juang Polri, Arif Wachjunadi berhasil menciptakan momentum baru bagi Polri, menegaskan bahwa sejarah perjuangan institusi ini adalah bagian penting dari perjalanan bangsa yang harus terus diingat dan dihidupkan.

Inspirasi Polisi Istimewa bagi Hari Juang Polri

Hari Juang Polri adalah simbol dari nilai-nilai yang diwariskan oleh Polisi Istimewa, yaitu keberanian, pengorbanan, dan dedikasi kepada bangsa. Semangat yang diwariskan oleh Polisi Istimewa terus dihidupkan dalam jiwa setiap anggota Polri masa kini. Mereka berusaha untuk meneruskan nilai-nilai ini dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Sebagai inspirasi utama Hari Juang Polri, Polisi Istimewa tidak hanya mengajarkan keberanian tetapi juga rasa cinta tanah air yang mendalam. Tindakan dan pengorbanan mereka menjadi teladan bagi generasi Polri saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan. 

Hari Juang Polri memperkuat makna sejarah dan membangun kesadaran bagi anggota Polri dan masyarakat akan pentingnya dedikasi untuk melindungi dan melayani bangsa.

Polisi Istimewa adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui perjuangan dan pengorbanan mereka, Polisi Istimewa tidak hanya mempertahankan kemerdekaan tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang terus hidup hingga kini. Hari Juang Polri menjadi momen penting untuk menghormati dan mengingat kembali jasa-jasa mereka.

Dalam konteks masyarakat modern, peringatan ini menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya generasi muda, akan pentingnya semangat juang dan keberanian dalam menjaga persatuan dan kedamaian. Dengan menghargai sejarah dan memahami kontribusi Polisi Istimewa, kita dapat meneruskan semangat mereka dalam membangun Indonesia yang lebih aman, damai, dan berkeadilan.

Penulis: Dian Purwanto

Exit mobile version