Jakarta –
Viral di media sosial (medsos) pemukulan terhadap polisi wanita (polwan) personel Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) bernama Bripda TNS oleh prajurit personel Batalyon Raider 631 Antang. Polresta Palangkaraya bertemu dengan pihak Batalyon Raider 631 Antang untuk membahas penyelesaian kejadian ini.
“Dengan adanya kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi bersama di mana ke depannya perlu dilakukan komunikasi intensif dan kegiatan bersama dalam bentuk patroli, maupun berbagai kegiatan seperti keagamaan, olahraga bersama, dan lain-lain,” ujar Kapolresta Palangkaraya Kombes Sandi Alfadien Mustofa melalui keterangan tertulis seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro, Selasa (7/12/2021).
Hal itu Sandi sampaikan dalam koordinasi antara Polresta Palangkaraya dengan Intel Batalyon Rider 631 Antang pada Senin (6/12) pagi. Mereka melakukan koordinasi penyelesaian terkait terjadinya kesalahpahaman antara personel Raimas Dit Samapta Polda Kalteng dengan personel TNI AD Batalyon Raider 631 Antang, yang terjadi pada Minggu (5/12) pukul 01.00 WIB di salah satu kafe di Kota Palangkaraya.
Sandi meminta masalah ini sepenuhnya selesai. Sandi menegaskan kejadian polwan dipukuli prajurit TNI ini harus menjadi kesalahpahaman terakhir.
“Serta antisipasi kemungkinan eksploitasi kejadian malam tersebut melalui media sosial dan berharap tidak ada video yang viral. Oleh karena itu, perlu saling menjaga, bertukar informasi, sehingga permasalahan dapat diselesaikan melalui tingkat pimpinan dan dipatuhi oleh anggota di lapangan,” tuturnya.
Berikut poin-poin pembahasannya:
1. Kapolresta Palangkaraya menyampaikan bahwa dengan adanya kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi bersama, di mana ke depannya perlu dilakukan komunikasi intensif dan kegiatan bersama dalam bentuk patroli, maupun berbagai kegiatan seperti keagamaan, olahraga bersama, dan lain-lain antara personel TNI AD Batalyon Raider 631 Antang dengan Polda Kalteng serta jajaran. Sehingga antara personel TNI dan Polri khususnya tingkat bawah akan terjalin kebersamaan dan saling mengenal sebagai upaya meminimalisir terulangnya kejadian serupa dan tetap berpedoman dengan prokes penanganan COVID-19.
2. Kapolresta Palangkaraya menyampaikan agar masalah tidak berlanjut atau ada kejadian susulan. Dan ini kesalahpahaman terakhir, serta antisipasi kemungkinan eksploitasi kejadian malam tersebut melalui media sosial dan berharap tidak ada video yang viral. Oleh karena itu, perlu saling menjaga, bertukar informasi sehingga permasalahan dapat diselesaikan melalui tingkat pimpinan dan dipatuhi oleh anggota di lapangan.
3. Kapolresta menyampaikan kepada Pasi Intel Batalyon Raider 631 Atg terkait personel yang terlibat permasalahan dengan personel Raimas Dit Samapta Polda Kalteng agar dilakukan langkah lanjutan sesuai kewenangan serta aturan yang berlaku di batalyon. Dan nantinya sebagai bahan mediasi yang akan dijadwalkan sesegera mungkin.
4. Pasi Intel Batalyon Rider 631 Atg menyampaikan bahwa hal yang telah dibicarakan dan ditekankan oleh Kapolresta akan dilaporkan ke Komandan Batalyon dan sepakat akan dilakukan kegiatan secara bersama-sama, baik kegiatan patroli rutin maupun kegiatan lainnya sebagai sarana silaturahmi untuk saling mengenal dan meminimalisir terulangnya kejadian serupa. Termasuk meningkatkan pengawasan terhadap personel.
5. Pasi Intel Batalyon Rider 631 Atg akan melaporkan hasil koordinasi dengan Kapolresta Palangkaraya kepada Komandan Batalyon, kemudian selanjutnya akan berkunjung ke Direktur Samapta Polda Kalteng.
Sebelumnya, kasus pemukulan terhadap polwan personel Polda Kalteng bernama Bripda TNS oleh prajurit personel Batalyon Raider 631 Antang viral di medsos. Polda Kalteng mengungkap kondisi terkini Bripda TNS usai kasus pemukulan yang telah diselesaikan secara damai tersebut.
“Bripda Tazkia sehat, nggak apa-apa. Memar saja di tangan dan kepala,” ujar Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Eko Saputro saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/12).
Eko memastikan Bripda Tazkia dalam kondisi sehat. Bahkan, Eko menyebut Tazkia sudah bertugas kembali seperti biasa.
“Dalam kondisi sehat dan sudah berdinas kembali,” ucapnya.
Kasus ini sendiri masih ramai diperbincangkan di medsos. Muncul pula tagar #SavePolwan sebagai bentuk dukungan terhadap Bripda TNS agar kasus ini diusut secara tuntas dan diproses hukum.
Simak Video ‘Heboh! Polwan di Kalteng Dipukuli Prajurit TNI’:
(drg/fjp)