Polwanterkini – Stigma “Menakutkan” kerap menempel kepada sosok polisi, bahkan orang tua sering menggunakan kata-kata seperti “ada polisi, hih takut” atau “Awas, nanti ditangkap polisi loh” ketika membujuk anak-anaknya atau menakut-nakuti mereka.
Untuk menghindari stigma ini, anggota Polwan perlu turun ke jalan secara teratur untuk bertemu dan menyapa warga. Sambang Warga bahkan menjadi skema Polri untuk mendekatkan polisi dengan masyarakat, Selasa (15/3).
Upaya tersebut diyakini sangat efektif dalam meredam konflik sosial. Polisi berada di masyarakat setiap hari, berharap masalah yang muncul di masyarakat dapat diselesaikan melalui restorativ justice dan musyawarah sehingga tidak perlu dibawa ke dalam ranah hukum.
Untuk mencapai hal itu, polisi tidak hanya menyasar orang dewasa. Para Polwan Corontalo yang kini berada di tengah masyarakat tidak hanya menyapa para pemuda, bapak-bapak, tetapi juga anak-anak.
Briptu Nia Yanati yang menjabat di Bagian Humas Polda Gorontalo melakukan kunjungan masyarakat dan terlibat dalam pelaporan vaksinasi massal.
Baca Juga : Gerakan Polwan Mengajar di Rumah Baca Sentani
Di lapangan apel Polda Gorontalo tempat diadakan vaksinasi massal, Nia bertemu dengan anak-anak dan berbincang-bincang dalam obrolan khas anak-anak tentunya. Dengan kehadiran Nia yang ramah dan penuh senyum, anak-anak pun tak segan-segan melakukan kontak langsung dengannya, bahkan berjabat tangan dan bercanda.
“Hal ini kami lakukan agar anak-anak tidak takut dengan polisi dan merasa bangga ketika bertemu dengan polisi, terutama polisi wanita sebagai pelindung anak mereka, dan orang tua tidak lagi menggunakan ungkapan ‘awas polisi nanti ditangkap’ untuk menakut-nakuti mereka, kata Nia.
Ia berharap masyarakat tidak takut dengan kehadiran polisi. Sebaliknya, saya berharap masyarakat bisa lebih dekat dengan polisi, sehingga polisi bisa menemukan masalah di masyarakat dan menyelesaikan masalah tanpa melanggar hukum.
Baca Juga : Polwan Berikan Trauma Healing Korban Puting Beliung di Sukabumi