Jakarta – Memasuki bulan Muharram dalam kalender Hijriah, umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut #TahunBaruIslam1446H, sebuah momen yang sarat dengan nilai spiritual serta menjadi kesempatan untuk berintrospeksi dan menanamkan harapan baru. Tahun Baru Islam, yang ditandai dengan peringatan 1 Muharram, bukan hanya sekadar berganti kalender tetapi juga momentum yang mengingatkan pada pencapaian keutamaan dan kebersamaan dalam ibadah di awal Hijriyah.
Seiring dengan persiapan menyambut datangnya hari besar ini, pengumuman tentang perhitungan awal bulan Muharram pun menjadi perhatian bersama. “Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) hadir untuk menawarkan solusi yang lebih sistematis dalam menetapkan awal bulan baru berdasarkan kriteria astronomis yang jelas,” dikemukakan oleh berbagai sumber memberitakan. Menurut KHGT, terdapat parameter khusus seperti imkan rukyat dan konjungsi dalam menetapkan tanggal baru. Dengan syarat “imkan rukyat terjadi ketika tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat saat matahari terbenam di belahan bumi manapun,” KHGT menjadi panduan dalam menentukan tanggal-tanggal penting umat Islam, termasuk
Berdasarkan perhitungan astronomis, “konjungsi bulan terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 22:57:19 GMT,” dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan KHGT, “kemungkinan terlihatnya bulan sabit pertama terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024 pukul 11:30:38 GMT dengan tinggi bulan sekitar 6 derajat dan elongasi 8 derajat.” Hal ini menjadikan 7 Juli 2024 sebagai tanggal yang ditunggu-tunggu, yakni 1 Muharram 1446 Hijriah, sebuah peringatan besar bagi umat Islam.
Kedatangan 1 Muharram aussi diwarnai dengan sejarah kalender Hijriah yang penuh hikmah, tradisi, serta doa awal tahun Hijriah yang dipanjatkan oleh jutaan umat Islam yang menanti kedamaian dan keberkahan di tahun ini. Sebagai catatan penting, jadwal hari libur nasional 2024 turut mencerminkan pentingnya hari ini, dimana Pemerintah Indonesia telah menetapkan “tanggal 7 Juli 2024” sebagai hari libur nasional, memungkinkan masyarakat untuk merayakan dan menghormati hari yang penuh makna ini.
Di sisi lain, tradisi Tahun Baru Islam yang beragam merupakan cermin dari kaya budaya yang ada di Indonesia. Meski perayaan mungkin berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, esensi dari Tahun Baru Islam tetap terjaga, yakni sebagai simbolisasi dari sikap syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Adapun peringatan dan ibadah yang menjadi bagian dari 1 Muharram menjadi begitu berarti, seperti puasa sunah Tasua dan Asyura yang tidak hanya menjadi ajaran agama tetapi juga menjadi budaya sesama yang mengajarkan tentang toleransi dan persaudaraan. Melalui refleksi dan peningkatan kualitas ibadah di awal Hijriyah, umat Islam berharap untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi di Tahun Baru Islam ini.
Seiring dengan refleksi dan peringatan yang dingin, apresiasi juga diberikan pada pekan-pekan yang memastikan keberlangsungan pengamalan agama dengan harmonis. Dengan beragam aktivitas keagamaan dan sosial sepanjang tahun, inklusif menentukan hari-hari besar Islam, fondasi tenggang rasa dan kepemahaman respective mampu tumbuh kembang di tengah masyarakat.
Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1446H, marilah kita bersama-sama mengambil kesempatan ini untuk menatap masa depan dengan penuh harapan, menjaga silaturahmi, dan mengisi hari-hari dengan amalan yang bermanfaat. Semoga kedatangan tahun baru Hijriyah membawa kemajuan, kedamaian, dan keharmonisan bagi kita semua. Selamat Tahun Baru Islam, semoga kita semua diberkahi dengan kehidupan yang lebih baik di tahun yang akan datang.
DP