Jakarta – Kedaulatan pangan nasional mendapatkan sorotan baru dengan suksesnya panen raya jagung yang diinisiasi oleh Polri. Pencapaian yang sangat signifikan ini mendapatkan apresiasi langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Presiden Prabowo mengungkapkan perasaan positifnya terhadap upaya memperkuat produksi pangan nasional, khususnya pada komoditas jagung.
“Saya merasa besar hati, merasa bahagia, karena kalau beberapa saat yang lalu kita sudah melihat bukti keberhasilan kita di bidang produksi pangan yaitu terutama komoditas beras,” ucap Presiden Prabowo.
Kesuksesan ini menandakan adanya peningkatan produktivitas pertanian jagung di Indonesia dan memberikan harapan bagi masa depan swasembada pangan. Presiden Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan awal ini bukan alasan untuk bersikap puas, namun menjadi dasar untuk terus berupaya mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
“Kita sudah lihat bukti tanda-tanda keberhasilan awal, bukan kita cepat puas, tapi kita juga secara objektif kita harus paham, dan harus mengerti, hasil-hasil yang telah dicapai,” tambah Presiden.
Presiden Prabowo memberikan pujian kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas dedikasinya dalam mencapai kedaulatan pangan, yang dia anggap sebagai kunci keamanan nasional.
“Apa yang dilakukan Kapolri dengan jajaran Polri selama ini, mengambil inisiatif, meraih suatu peran. Mengatakan polisi ingin ikut serta, dalam usaha kedaulatan pangan, dalam usaha swasembada pangan,” ungkap Presiden Prabowo.
Capaian panen raya yang mencengangkan pada kuartal II ini mencapai 2,54 juta ton, yang merupakan peningkatan substansial dari hasil panen raya pada kuartal I yang hanya mencapai 118.975 ton dari lahan seluas 16.656 hektare. Pada kuartal II, dengan lahan seluas 218,35 hektare, produktivitas meningkat hingga 9,3 ton per hektare, yang sebelumnya hanya 2 ton per hektare sebelum diterapkan pendekatan modernisasi pertanian.
Modifikasi intensif dalam teknologi pertanian jagung, termasuk penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi MIGO Bhayangkara dari riset Polda Kalbar, telah terbukti membawa manfaat nyata. Para petani jagung di Indonesia kini menikmati peningkatan pendapatan menjadi Rp 4 juta per bulan, melonjak signifikan dari pendapatan sebelumnya yang berkisar Rp 500 ribu.
Dalam langkah yang memperkuat posisi ekspor jagung Indonesia, Polri dan Pemerintah memutuskan untuk mengekspor 1.200 ton jagung ke Sarawak, Malaysia. Ekspor ini dilakukan di bawah pengawasan Presiden Prabowo Subianto, yang secara langsung memimpin pelepasan ekspor jagung ini.