Jakarta – Ustaz Abdul Somad (UAS), ulama dan pendidik, menekankan pentingnya menjaga toleransi beragama di Indonesia dalam ceramah yang disampaikan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta Selatan pada Jumat (26/9/2025).
Dalam kegiatan ramah tamah dan ceramah agama tersebut, UAS menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang bertujuan memperkuat semangat toleransi antarumat beragama. “Maka kehadiran saya hari ini menyampaikan tetap pesan-pesan keagamaan terkait tentang toleransi,” ujar UAS usai acara.
Selain itu, UAS menekankan perlunya kekuatan mental dan sifat amanah saat menjalankan tugas, khususnya bagi personel kepolisian. “Sesuai dengan saya sebagai tokoh agama Islam, sebagai guru, sebagai dosen, sebagai pendidik,” tambahnya.
UAS berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara Polri dengan berbagai elemen masyarakat. “Itulah yang saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang kami lakukan hari ini bisa memperkuat hubungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan masyarakat, pengabdian di tengah masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kegiatan ini melibatkan seluruh jajaran dari Polda, Polres, Polsek hingga Babinkamtibmas se-Indonesia. Menurutnya, acara ini merupakan bagian dari upaya untuk bekerjasama dengan para ulama.
“Dimana kegiatan yang kita laksanakan hari ini tentunya adalah bagian dari upaya kita untuk terus bisa bersama-sama dengan ulama,” kata Sigit.
Kapolri juga mengingatkan seluruh personel yang mengikuti kegiatan agar mampu menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam menjalankan tugasnya untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.
“Dan di dalam kegiatan ini tentunya kita bersama-sama mendengarkan nasihat, petuah dan juga bersama-sama berdoa untuk menjaga amanah yang diberikan bangsa, negara kepada kepolisian,” tambah Sigit.
Sigit menutup dengan harapan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia terus dijaga di tengah keberagaman dengan semangat toleransi,
“Dan kita sama-sama berdoa untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di tengah perbedaan yang ada terus terjaga. Sehingga toleransi, perbedaan yang ada tetap terus bisa kita jaga untuk tetap menjadi dalam satu kesatuan bingkai NKRI,” tutupnya.