Jakarta – Indonesia, sebagai negara yang merdeka dari kolonialisme berkat perjuangan tak kenal lelah para pahlawan, terus mempertahankan tradisi penghormatan kepada para pejuangnya. Peringatan Hari Juang Polri yang jatuh pada tanggal 21 Agustus adalah salah satu perayaan penting yang tidak hanya mengingatkan kita akan sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali semangat perjuangan. Hari Juang Polri berakar dari pengakuan atas kontribusi besar Polisi Republik Indonesia dalam peristiwa sejarah yang turut membentuk dasar kemerdekaan Indonesia.
Melalui peringatan ini, Polri bersama seluruh komponen bangsa dapat membangkitkan kembali nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, dan dedikasi kepada negara di kalangan generasi muda. Terutama di era modern, generasi muda Polri perlu dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan baru yang muncul dengan bekal semangat juang yang kuat. Selain itu, peran Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi yang memperjuangkan lahirnya Hari Juang Polri menjadi simbol penting bagi institusi kepolisian dan bangsa Indonesia.
Sejarah Hari Juang Polri: Pengingat Perjuangan Para Pendahulu
Hari Juang Polri berakar dari perjuangan yang dilalui oleh Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai), satuan kepolisian yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang. Mereka tidak hanya bertugas menjaga ketertiban, tetapi juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada 21 Agustus 1945, M Jasin, seorang perwira Polisi Istimewa, memproklamasikan Polisi Republik Indonesia di Surabaya. Tindakan ini adalah salah satu wujud keberanian polisi dalam mendukung kemerdekaan yang baru diproklamasikan.
Selama masa Revolusi Nasional, Polisi Istimewa menjadi bagian integral dari perjuangan mempertahankan kedaulatan negara. Mereka turut bertempur dalam berbagai pertempuran penting melawan penjajah, termasuk dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada November 1945. Dengan senjata yang lengkap dan keahlian militer, mereka tidak hanya bertindak sebagai penjaga keamanan, tetapi juga pejuang di garis depan.
Proklamasi yang dilakukan oleh M Jasin menjadi simbol penting bagaimana polisi tidak hanya berperan sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga pejuang yang berani mengorbankan nyawa demi mempertahankan kedaulatan bangsa. Hari Juang Polri yang diresmikan pada tahun 2024 menjadi wujud pengakuan resmi terhadap kontribusi bersejarah ini.
Peran Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi: Penggagas Hari Juang Polri
Di balik peresmian Hari Juang Polri pada 2024 terdapat sosok yang memiliki peran penting dalam memperjuangkan pengakuan tersebut, yaitu Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi. Perjalanan panjangnya dalam menginisiasi Hari Juang Polri selama 14 tahun merupakan bukti dedikasi dan kecintaannya terhadap sejarah kepolisian Indonesia. Melalui sarasehan, diskusi, dan penggalangan dukungan dari berbagai pihak, Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi memastikan bahwa tanggal 21 Agustus diakui sebagai momen penting bagi Polri dan bangsa.
Semangat juang Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi tidak hanya menghidupkan kembali sejarah Polisi Istimewa, tetapi juga menekankan bahwa Polri memiliki tanggung jawab moral untuk mengingatkan generasi berikutnya akan pentingnya kepahlawanan. Salah satu kontribusi terbesar Arif adalah usahanya mendapatkan pengakuan terhadap M Jasin sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2015. Pengakuan ini semakin memperkuat urgensi pentingnya penetapan Hari Juang Polri.
Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi menyadari bahwa generasi muda Polri perlu mengenal sejarah mereka agar memiliki rasa bangga dan tanggung jawab sebagai penerus perjuangan. Melalui perjuangannya, dia membuka jalan bagi institusi kepolisian untuk merayakan sejarahnya dan mewariskan semangat tersebut kepada generasi berikutnya.
Profil Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi
Komjen. Pol. Drs. Arif Wachyunadi (lahir di Bogor, Jawa Barat, 14 Mei 1960) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 1 September 2016 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lemhanas. Arif, lulusan AKABRI BAGIAN KEPOLISIAN 1984 ini berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sestama Lemhannas RI.
Riwayat Jabatan:
- Pa Satbrimobda Polda Nusra (1984)
- Danton I Kompi 5124 Satbrimobda NTT Kupang(1985)
- Danki 518 Satbrimobda Polda Nusra Denpasar (1987)
- Danki 5155 Satbrimobda Polda Jateng Jogyakarta (1991)
- Wadansat Brimobda Kaltim Balikpapan (1994)
- Wadansat Brimobda Jabar Bandung (1996)
- Dansat Brimobda Timtim Dili (1996)
- Dansat Brimobda Riau Pekanbaru (1998)
- Kapolres Bengkalis Polda Riau Dumai (1999)
- Wadansat Brimobda Sumsel Palembang(2001)
- Kapolres Cilacap Polda Jateng (2002)
- Kasat Brimob Polda Kaltim (2003)
- AS OPS KORBRIMOB POLRI 2003
- Kasat Brimob Polda Metro Jaya (2008)
- Karo Ops Polda Metro Jaya (2008)
- Kapolda NTB (2009)
- Sahlisospol Kapolri (2012)
- Kapolda Bali (2012)
- Asops Kapolri (2013)
- Asrena Kapolri (2015)
- SestamaLemhanas RI (2016)
Hari Juang Polri Sebagai Medium Menanamkan Nilai Kepahlawanan
Hari Juang Polri memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda Polri. Nilai-nilai ini tidak hanya mencakup keberanian, tetapi juga pengabdian, integritas, dan loyalitas kepada bangsa. Generasi muda yang hidup dalam era modern sering kali terputus dari sejarah perjuangan bangsanya. Namun, melalui peringatan Hari Juang Polri, nilai-nilai ini dapat dihidupkan kembali dan ditanamkan dengan lebih mendalam.
Di kalangan anggota Polri, peringatan ini menjadi momen refleksi dan introspeksi. Mereka diingatkan bahwa sebagai aparat negara, tugas mereka bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga melindungi kedaulatan negara sebagaimana yang dilakukan oleh para pendahulu. Nilai-nilai ini menjadi sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan globalisasi, seperti radikalisme, terorisme, dan ancaman siber yang mengintai keamanan nasional.
Selain itu, Hari Juang Polri menjadi kesempatan bagi institusi Polri untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif seperti upacara peringatan, pameran sejarah, diskusi publik, dan film dokumenter yang menggambarkan perjuangan Polisi Istimewa. Melalui kegiatan-kegiatan ini, anggota Polri dan masyarakat umum dapat lebih mengenal dan menghargai sejarah serta peran penting kepolisian dalam perjalanan bangsa.
Menghidupkan Semangat Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Salah satu tantangan terbesar di era globalisasi adalah menjaga rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Dengan adanya arus informasi yang sangat cepat dan pengaruh budaya asing yang begitu besar, banyak generasi muda yang mulai kehilangan keterkaitan dengan sejarah bangsanya. Di sinilah Hari Juang Polri berperan penting.
Dengan memperingati Hari Juang Polri, generasi muda Polri diingatkan bahwa mereka adalah bagian dari sejarah panjang perjuangan bangsa. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan dan keamanan negara. Nasionalisme bukan hanya soal kebanggaan terhadap bangsa, tetapi juga tentang kesediaan untuk berkorban demi kepentingan yang lebih besar.
Generasi muda Polri perlu memahami bahwa mereka adalah penerus para pahlawan yang telah berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia. Dalam menjalankan tugas sehari-hari, semangat pengabdian ini harus terus hidup agar mereka dapat menjalankan peran mereka dengan integritas dan dedikasi yang tinggi.
Sebagai institusi yang telah ada sejak masa kemerdekaan, Polri memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan warisan kepahlawanan yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu. Hari Juang Polri menjadi salah satu upaya untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini terus hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Polri dapat memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi bagi anggotanya, terutama yang masih muda, untuk lebih mengenal sejarah institusi mereka. Program pelatihan kepemimpinan, seminar tentang sejarah Polri, dan diskusi tentang nilai-nilai kepahlawanan dapat diadakan secara rutin dalam rangkaian Hari Juang Polri. Dengan demikian, anggota Polri tidak hanya diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai moral yang penting untuk menjalankan tugas mereka sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
Selain itu, Polri juga dapat mengajak masyarakat luas untuk turut serta dalam peringatan ini. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan seperti kampanye kesadaran sejarah, pameran publik, dan penulisan esai atau artikel tentang peran Polri dalam sejarah perjuangan bangsa. Dengan melibatkan masyarakat, Hari Juang Polri tidak hanya menjadi milik Polri, tetapi juga menjadi bagian dari kesadaran nasional tentang pentingnya peran kepolisian dalam menjaga kemerdekaan.
Generasi muda Polri adalah pemimpin masa depan institusi ini. Dalam era yang penuh tantangan, pemimpin yang memiliki nilai-nilai kepahlawanan akan mampu menjalankan tugas dengan dedikasi dan integritas. Hari Juang Polri menjadi kesempatan bagi generasi muda Polri untuk belajar tentang kepemimpinan dari para pahlawan yang telah menunjukkan teladan luar biasa dalam perjuangan mereka.
Nilai-nilai seperti keberanian, ketegasan, dan pengabdian kepada bangsa yang ditunjukkan oleh tokoh seperti M Jasin harus menjadi bagian dari karakter pemimpin Polri masa depan. Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, Polri dapat membangun pemimpin yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki moralitas dan semangat pengabdian yang tinggi.
Hari Juang Polri adalah lebih dari sekadar peringatan sejarah. Hari ini adalah simbol penting yang mengingatkan kita akan nilai-nilai kepahlawanan yang telah ditunjukkan oleh Polisi Republik Indonesia dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Dengan menjadikan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri, Polri dan bangsa Indonesia mengakui peran besar polisi dalam sejarah dan menjaga agar nilai-nilai tersebut terus hidup di masa depan.
Perjuangan Komjen Pol. Purn. Arif Wachyunadi dalam menginisiasi Hari Juang Polri merupakan bukti nyata bahwa dengan dedikasi dan kecintaan terhadap sejarah, kita bisa memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang. Hari Juang Polri menjadi medium penting untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, dan dedikasi kepada negara di kalangan generasi muda Polri.
Dengan semangat ini, Polri tidak hanya menjadi penegak hukum, tetapi juga penjaga nilai-nilai luhur yang menjadi dasar berdirinya bangsa Indonesia. Generasi muda Polri harus terus melanjutkan perjuangan ini dengan menjaga integritas dan semangat pengabdian mereka untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Penulis: Dian Purwanto