Jayapura – Hari ini, kumpulan anak-anak dari Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, tidak seperti biasanya. Mereka tampak bersemangat, berlarian dengan tawa riang, menunggu giliran untuk mengikuti kegiatan belajar yang diadakan oleh Satgas Si-Ipar Polres Jayapura pada Selasa sore. Inisiatif edukatif ini merupakan bagian dari Operasi Rasaka Cartenz 2025, yang membawa harapan besar pada peningkatan pendidikan anak Papua.
Dengan kehangatan yang tak terukur, personel Subsatgas Si-Ipar Polres Jayapura yang dipimpin oleh AKP Yonias Purwanto, menyambut anak-anak tersebut. Mereka tidak hanya hadir sebagai penegak hukum tetapi sebagai pendidik yang memegang erat tali kasih sayang terhadap kesuksesan generasi muda Papua. AKP Yonias Purwanto dan tim mengawali kegiatan dengan doa bersama, “membuka kegiatan dengan doa bersama yang hangat dan penuh harapan.”
Program pendidikan Polres Jayapura ini memperkenalkan konsep-konsep dasar kepada anak-anak—dari huruf, angka, hingga warna—semua disampaikan dengan metode pembelajaran yang menyenangkan. IPTU Yuliani Tecuari, Brigpol Hartati, dan Bripda Evelin Murni, dengan sabar dan penuh antusiasme mengajarkan pelajaran dasar tersebut. Pembelajaran ini tak hanya dihadirkan untuk anak-anak, tetapi juga kepada ibu-ibu, memberikan mereka pelajaran huruf untuk mempererat hubungan dengan dunia literasi dan pendidikan.
Keterlibatan Polres Jayapura dalam pengembangan literasi kasih sayang dan interaksi edukatif ini juga melibatkan pemetaan dan pendataan anak-anak untuk memperkuat basis program lanjutan yang akan mereka lakukan. AKP Yonias Purwanto menekankan pentingnya hadirnya polisi dalam kegiatan edukasi dengan berkata, “Kami sangat bersyukur bisa diterima dengan hangat oleh warga. Anak-anak di sini sangat luar biasa—pintar dan semangat belajarnya tinggi. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus hadir dan mendampingi mereka.”
Selain mendatangkan semangat baru, kegiatan ini juga merumuskan janji, bahwa setiap anak di Papua, terlebih di Doyo Baru, akan mendapatkan perhatian dan dukungan yang diharapkan dalam pembinaan mereka. Polisi tidak hanya berperan sebagai pengayom dan pelindung, tetapi juga sebagai pembimbing dan motivator dalam wujud inisiatif Satgas Si-Ipar.
Kegiatan yang berakhir sore itu meninggalkan kesan yang dalam di hati para peserta. Satgas Si-Ipar kembali ke Mako Polres Jayapura untuk melakukan konsolidasi dengan harapan yang lebih besar dan berencana untuk menjangkau lebih banyak anak-anak melalui kegiatan serupa.
Inisiatif ini menunjukkan sikap Polres Jayapura yang terus berupaya menghadirkan wajah kepolisian yang dekat dengan masyarakat. “Karena masa depan Papua ada di tangan anak-anak hari ini—dan mereka tidak boleh berjalan sendiri,” sebuah pesan yang sangat menyentuh, sembari menunjukkan komitmen jangka panjang dari Polres Jayapura dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Papua dalam menggapai mimpi mereka. Optimisme masa depan Papua kini terpatri dalam setiap interaksi edukatif yang dihadirkan Polres Jayapura dan Satgas Si-Ipar.
