JAKARTA – Kehadiran polisi wanita atau biasa disebut polwan dianggap penting untuk menciptakan ekosistem yang aman, terutama untuk perlindungan perempuan itu sendiri.
Misalnya, dalam kasus kekerasan terhadap perempuan, polisi perempuan dapat membuat korban merasa aman dan percaya pada penegakan hukum.
Saat berbagai peristiwa terungkap, polwan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan karir di kepolisian.
Polisi wanita dapat menjadi Kapolsek dan Kapolsek, dan mereka juga hadir untuk ikut serta dalam menjalankan tugasnya, baik dalam hal operasi, pengarahan dan pengawasan.
Beberapa dari mereka bahkan berhasil mendapatkan pangkat jenderal polisi, meski jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Baca Juga : Kapolri Akan Beri Pelayanan Terbaik untuk Korban Perempuan dan Anak
Apakah anda tahu siapa jenderal polisi wanita pertama di Indonsia ?
Ia adalah Brigadir Jenderal Pol (Purn) Jeanne Mandagi, seorang pahlawan wanita kelahiran Manado pada 2 April 1937. Ia menempuh pendidikan SD dan SMP di Manado sebelum melanjutkan ke SMA Santa Ursula di Jakarta.
Sejak SMA, Jenny melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selama kuliah, Jenny mengasah kemampuan berorganisasi dengan menjadi anggota aktif Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI). Menerima gelar sarjana hukum pada tahun 1963.
Jenny memulai karirnya dengan gelar sarjana. Menurut catatan dari berbagai sumber, Jeanne Mandagi pertama kali diangkat menjadi polwan pada 1 Desember 1965. Setahun kemudian, kariernya melejit dan dipercaya menjabat Kasi Hukum Polda Maluku.
Baca Juga : Prestasi AKBP Yolanda, Penghargaan Diberikan Jenderal Polisi
Awal menjadi jenderal polisi
Setelah bertugas di Maluku selama kurang lebih tiga tahun, Jenny pindah ke Jakarta. Pada tahun 1970, Jeanne diangkat menjadi Kepala Seksi Pembinaan Anak, Pemuda dan Perempuan (Kasi Binapta) Polres Metro Jaya dan menjadi hakim Pengadilan Militer Jakarta-Bantan.
Dia mendapatkakan kenaikan pangkat perwira tinggi yaitu brigadir jenderal (brigjen) dengan satu bintang di pundak. Pangkat baru itu mengukuhkan Jeanne sebagai jenderal polisi wanita pertama di Indonesia.
Di luar struktur kepolisian, Jeanne banyak berkecimpung di urusan kampanye anti-narkoba. Dia dikenal sebagai perintis pemberantasan narkoba dan mendirikan Yayasan Permadi Siwi, sebuah pusat rehabilitasi untuk para pecandu narkotika.
Baca Juga : Wujudkan Kesetaraan Gender, Kapolri Siapkan Jabatan Irjen untuk Polwan
Sumber : Sindonews | Editor : Dian